Komisi I DPR: Ada Calon Dubes RI Jauh dari Dunia Politik, Ekonomi dan Internasional
Jakarta, HanTer-Uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap 33 calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk negara-negara sahabat dijadwalkan digelar oleh Komisi I DPR pada 14 hingga 17 September 2015. Uji dan wawancara tersebut diperlukan untuk menggali kemampuan para calon duta bangsa dalam mewakili kepentingan Indonesia di dunia internasional.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Sukamta, mengungkapkan saat membaca profil para calon dan menemukan bahwa ada calon Duta Besar yang sama sekali tidak memiliki latar belakang di bidang politik atau ekonomi apalagi hubungan internasional. Menurutnya, hal tersebut tentu mengkhawatirkan.
"Bagaimana calon Duta Besar ini bisa menjadi `sales` produk-produk Indonesia, kalau dia saja tidak menguasai medan diplomasi? Kita juga butuh diplomat yang paham bagaimana memasarkan Indonesia ke dunia internasional," kata Sukamda di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Dia menambahkan Duta Besar LBBP itu bukan jabatan yang mudah. Untuk menjadi perwakilan bangsa di mata dunia tentu diperlukan banyak kecakapan dan keahlian dalam beberapa bidang seperti ilmu hubungan internasional dan marketing. "Apa jadinya jika jabatan tersebut dipegang oleh orang-orang yang tidak kompeten atau bukan ahli di bidangnya," ujarnya.
Sekretaris F-PKS di DPR itu mengingatkan bahwa terlebih lagi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa saat yang lalu menginginkan agar para Duta Besar LBBP RI bisa menjadi `sales` Indonesia yang bisa memasarkan Indonesia sebagai bangsa, apakah budayanya, dan nilai-nilai luhurnya. Sebab, kata dia, hal itu juga bisa berefek ke ekspor produk-produk Indonesia sehingga menciptakan surplus neraca perdagangan dan mendukung usaha-usaha kecil Indonesia supaya bisa menembus pasar internasional.
(robbi)